Monday, February 15, 2010

Kenapa Tidak Minta Yang Terbaik?

Manusia memang tidak pernah luput dari yang namanya “menyesal”. Setelah menyesal,barulah dia merasa sedih dan memohon ampun pada Sang Khalik. Memang seperti itulah kudratnya. Tetapi bagi hamba yang telah mencapai titik keimanan yang lebih, tentunya ia tidak akan mengalami perkara seperti diatas, dia akan pasrah kepadaNya, dan menerima semua keputusanNya dengan lapang dada, sehingga tidak tampak penyesalan di wajahnya. Manusia memang diberi nafsu oleh Allah Swt. Jika nafsu itu dapat dikelola dengan baik, ertinya apa yang diinginkannya semata-mata adalah untuk mencapai keredhaanNya, maka apapun hasilnya, insyaAllah, akan menyenangkan.

Lain halnya jika manusia bernafsu akan suatu hal, tetapi ia tidak mengelolanya dengan baik, maka hasil apapun yang diberi Allah dianggapnya sebagai suatu tanda bahawa Allah tidak sayang lagi padanya. Manusia hanya manusia pemikir, begitu kata teman saya, semuanya akan kembali kepada Allah juga. Ketika usaha sudah kita lakukan dengan segenap kemampuan kita, sudah sepatutnya semua hasilnya pun kita serahkan pada Allah, tidak lantas memaksa Allah untuk mengabulkan apa maunya kita sendiri. Allah Maha Mengetahui segalanya, apa yang ada di hati kita Dia tahu, apa yang terbaik untuk kita jelas Dia sangat tahu. Kenapa masih saja kita memaksakan suatu keinginan kepadaNya?

Seringkali kita baca ayat yang menyebutkan bahawa, apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, dan apa yang buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah, tapi kenapa pula kita seringkali tidak merealisasikan ayat tersebut?
Banyak rahsia Allah yang tidak kita ketahui, mungkin dibalik apa yang buruk menurut kita, Allah menyimpan suatu keberhasilan untuk kita di kemudian hari. Atau sebaliknya, mungkin dibalik apa yang baik menurut kita tersimpan suatu kegagalan di hari depan, sehingga tidak Ia kabulkan apa yang kita minta tersebut.

Sudah selayaknya kita ber-husnudzan kepada Allah. Tidak berat rasanya di setiap doa kita meminta Allah memberikan yang terbaik untuk hari depan kita, beratkah mengucapkan sebaris kata-kata itu? Mungkin berat kerana hati kita masih dikuasai oleh nafsu. Nafsu yang menyelimuti hati punya bahagian lebih besar dari kepasrahan kita kepadaNya. Cuba kita latih untuk dapat mengucapkan kalimat itu dihadapanNya, setiap kita berdoa. Jika kita sudah mampu mengatakannya, insyaAllah, hati kita telah pasrah kepadaNya dan insyaAllah hasil apapun yang Allah berikan akan dapat kita terima dengan ikhlas dan lapang dada. Allah pun, insyaAllah, akan memberikan pahala buat kita. Amiin.

Berdoa apa saja memang Allah anjurkan, asalkan itu adalah kebaikan. Tapi tidak ada salahnya jika di setiap akhir doa kita sisipkan kata-kata itu, sehingga hati lebih tenteram. Saya yakin hasil apa pun yang akan Allah berikan akan dapat kita terima dengan ikhlas dan menjalaninya pun akan dengan senang hati. Mulailah untuk dapat meminta yang terbaik kepada Allah, jangan sampai kita terbelenggu oleh nafsu kita sendiri. Ingat, Allah Maha Mengetahui dan akan memberi yang terbaik untuk hambaNya yang beriman. Wallahualam Bisshawab. Terima kasih ya Allah, hamba tahu inilah yang terbaik untuk hamba.

Danial Jumani
diterbitkan : citra Cahaya

0 komen:

Post a Comment